Tetapi apa yang bisa dilakukan oleh emo kids asal Singapore ini nampaknya berbuah sebuah hasil yang 'well worth' dengan dirilis nya full length ini oleh beberapa label dan distro yang memiliki 'iman' yang sama seperti Dingleberry Records dari Jerman, Wolf Town DIY dan Strictly No Capital Letters asal Inggris dengan format vinyl April kemarin.
Cukup beruntung juga kita sempet nonton ni orang waktu tur ke Jakarta dan yang organize anak2 we.hum collective. Secara musikalitas sendiri trio emo asal Singapore ini tampak seperti meng-'capture' sebuah potret dari pemuda yang mengalami sebuah fase pertumbuhan yang dimana seperti yang kita tahu kalau negri Singapore merupakan negri dengan pertumbuhan ekonomi yang sungguh pesat dan juga hal ini tentu memiliki dampak sosial yang dimana setiap orang sudah 'terurbanisasi' secara massif sehingga tepat bila saya katakan kalo tembang Tapestry merupakan sebuah anthem yang mewakili rasa 'kesepian' dari para pemuda yang ada di Singapore (Anjir ini rekor men 3 paragraf tulisan gw kaga 'mencong'-nye!).
Kalo yang saya dengerin sih emang progressi dari mini album perdana doski yang berjudul sama am nama bandnya, memang sih gak beda jauh corak warna musik, entah itu dari strumming gitar galau sampe melodi vokal yang emang terdengar sungguh 'ancur' (Ini nampaknya efek dari sering theater-an huh!), pokoke bisa terdengar aroma2 emo dari Sunny Day Real Estate, Knapsack, ampe Mineral yang bisa dibilang cukup kental di musik doski. Layak disimak sih untuk yang into emo buat full length doski yang judulnye 'I Hope You Never Find Me'.
Akhir kata sih mudah2an aja kita punya umur dan waktu soale katanye doski mw tur bareng am Beeswax denger huhuy! Full pundung tur intinya mah bakal ini aslay!
Tapestry Sites :
Facebook - https://www.facebook.com/sgtapestry
Bandcamp - https://sgtapestry.bandcamp.com/
No comments:
Post a Comment